oleh

Pemerintah Kabupaten Bekasi Menyambut Fenomena El Nino dan Kekeringan dengan Kesiapan Maksimal

 

CIKARANG SELATAN – Pemerintah Kabupaten Bekasi telah bersiap diri menghadapi fenomena El Nino atau peningkatan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal. Langkah-langkah strategis telah diambil, termasuk langkah penting seperti penyediaan pasokan air bersih untuk daerah yang diperkirakan akan terdampak kekeringan di wilayah Kabupaten Bekasi.

Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan, sangat optimis dalam menghadapi fenomena El Nino atau musim panas ekstrem yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Bekasi. Dia menggarisbawahi bahwa komunikasi yang kuat dan sinergi yang telah dibangun dengan berbagai sektor di masyarakat telah menciptakan komitmen bersama untuk merespons dampak dari fenomena alam ini dengan efektif.

“Dalam situasi seperti ini, kami telah mempersiapkan diri dengan baik. Kami fokus pada dua hal utama, yaitu penanganan kekurangan pasokan air bersih dan potensi risiko kebakaran. Khususnya dalam hal kebakaran lahan, baru-baru ini sudah terjadi beberapa kejadian. Melalui acara lomba ‘1st Bekasi Fire Fighter’ di Distrik 2 Meikarta Cikarang pada Selasa (09/08/23), kami ingin menunjukkan bahwa semua tim pemadam kebakaran, baik dari sektor pemerintah maupun swasta, telah bersiap siaga,” kata Dani Ramdan.

Dani juga menekankan bahwa mereka telah dengan cermat memetakan dampak-dampak langsung yang mungkin akan dialami oleh masyarakat, terutama terkait krisis pasokan air bersih. Oleh karena itu, pihaknya telah memberikan instruksi kepada OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan instansi terkait untuk terus menyediakan pasokan air bersih ke daerah-daerah yang diperkirakan akan terdampak.

“Kami telah menginisiasi operasi penyaluran air bersih ke daerah Bojongmangu dan tiga desa lainnya. Meskipun kami masih harus menggunakan truk tangki air, namun kami memastikan kebutuhan air bersih sehari-hari masyarakat tetap tercukupi,” katanya.

Hasan Basri, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, juga menekankan kesiapan dinasnya dalam menghadapi potensi risiko kebakaran akibat cuaca yang kering. Dinas Pemadam Kebakaran senantiasa siap siaga selama 24 jam penuh untuk merespons berbagai dampak dan potensi yang mungkin terjadi, termasuk kebakaran lahan kosong yang lebih rentan terjadi dalam kondisi musim kemarau.

Sebagai langkah antisipatif, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi telah menggunakan kendaraan pemadam untuk memasok air bersih ke pemukiman warga yang membutuhkan. Bahkan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bekasi juga turut andil dalam membantu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dengan mendistribusikan air bersih. Sebanyak 30.000 liter air bersih telah berhasil disalurkan ke pemukiman yang mengalami kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.

“Setelah sebanyak 20.000 liter air bersih telah diberikan ke Kecamatan Bojongmangu, kami juga telah mendistribusikan 10.000 liter air bersih kepada 428 jiwa di Kp. Cikaung Desa Karangmulya. Situasi demografis memengaruhi Bojongmangu sebagai salah satu wilayah yang paling cepat mengalami kekeringan saat musim kemarau,” ujar Ketua PMI Kabupaten Bekasi, Akhmad Kosasih.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed