Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Kabupataen Bekasi meraih penghargaan sebagai kordinator daerah dan pendamping UMKM terbaik tingkat Provinsi Jawa Barat dalam ajang Penganugerahan UMKM Naik Kelas Tahun 2024 Tingkat Provinsi Jawa Barat yang diadakan di Soreang, Kabupaten Bandung, Senin, 2 November 2024.
Arlinah kordinator daerah dan pendamping UMKM didampingi oleh Ida Farida Kepala Diskop UKM Kabupaten Bekasi menerima secara langsung Penganugrahan UMKM Naik Kelas. Tahun 2024
Arlinah selama ini konsisten sebagai pendamping pelaku UMKM Rian Angga dengan merek dagang Pentol Sarjana, Berkat adanya pendampingan dari DinKop UKM Kabupaten Bekasi melalui koordinator pendamping usaha Pentol Sarjana maju dengan pesat .saat dengan omset Rp 900. juta / pertahun
Ida Farida mengucapkan terima kasih kepada Arlinah kordinator daerah dan pendamping UMKM memberikan apresiasi atas kerja kerasnya dalam memberikan pendampingan dan pelatihan – pelatihan pengembangan usaha kepada para pelaku UMKM di Kabupaten Bekasi khususnya sehingga mendapat penghargaan tingkat Provinsi Jawa Barat ” Tidak hanya menhantarkan DiKop Kab Bekasi meraih Pengahargan berkat pemdampingan para pelaku UMKM Di kabupaten bekasi menaglami kemajuan secara pesat serta omsetnya pun naik secara signifikan ” ujarnya .
Sebagaimana kita ketahui Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil kembali menggelar Penganugerahan UMKM Naik Kelas 2024. Dari 2.500 pelaku usaha mikro dibina selama tahun 2024 ini, kemudian setelah dikurasi terdapat 400 pelaku UMKM yang dinilai layak mendapatkan bantuan akses permodalan dan juga pemasaran.
Sampai akhirnya ditetapkan 27 UMKM dari 27 kabupaten/kota yang mendapatkan penghargaan terbaik di tingkat kabupaten/kota, serta lima UMKM terbaik berdasarkan kategori seperti makanan, minuman, fesyen, ekreaf dan kuliner, jasa atau lainnya yang digelar di Soreang,
Plh Asda 2 Pemprov Jabar, Yuke Mauliani Septina menuturkan, program UMKM naik kelas tersebut dalam lima tahun terakhir atau sejak 2029 sudah membina 20.000 pelaku UMKM di Jabar. Sementara jika dibandingkan dengan jumlah UMKM yang ada memang jumlahnya masih jauh dari ideal.
Plh Asda 2 Pemprov Jabar, Yuke Mauliani Septina./PR Jabar “Berarti kan bisa dikatakan PR kita masih banyak juga. Adapun langkah strategis apa yang akan dilakukan Pemprov Jabar yaitu terus melakukan pembinaan, dan yang kedua akses pemodalan. Kita berikan kemudahan untuk akses pemodalan dan tahun 2025 insya Allah pemerintah Jawa Barat menggulirkan produk yang baru, kredit usaha rakyat (KUR) yang baru,” ujar Yuke usai acara.
Dikatakan dia, KUR tersebut merupakan versi lokal dengan bunga yang lebih rendah dibandingkan lainnya yang diharapkan bisa membantu UMKM di Jabar yang tadinya tidak bisa punya modal, jadi bisa punya modal. Yang tadi modalnya sedikit bisa nambah.
“Naik kelas itu kan harus sesuatu keniscayaan. Jadi perlu kita dorong ya UMKM, ini salah satu yang mendukung untuk kontribusi PDRB kita. Kedua jangan lupa, bahwa kita banyak pengangguran. Nah dengan adanya UMKM, ini salah satu solusi untuk lapangan pekerjaan,” kata Yuke. (ADV)
Komentar