oleh

Damkar Kabupaten Bekasi Imbau Warga Waspadai Potensi Kebakaran di Musim Kemarau

Memasuki musim kemarau, potensi kebakaran di Kabupaten Bekasi diprediksi akan meningkat. Menanggapi hal ini, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bekasi mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap bahaya kebakaran yang sering kali dipicu oleh korsleting listrik dan kelalaian dalam penggunaan api.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi, Adeng Hudaya, mengungkapkan hal tersebut dalam sebuah pernyataan yang disampaikan di Plaza Pemkab Bekasi pada Jumat (2/5/2025).

“Pada musim kemarau, intensitas kebakaran biasanya meningkat tajam. Sinar matahari yang terik dapat memicu api, terutama di lahan-lahan kosong yang tidak terawat,” ujar Adeng Hudaya.

Menurut Adeng Hudaya, korsleting listrik merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kebakaran, yang sering kali terjadi karena instalasi listrik yang tidak terawat atau tidak memenuhi standar keselamatan. Oleh karena itu, ia menghimbau kepada masyarakat untuk secara rutin memeriksa instalasi listrik di rumah mereka dan melakukan konsultasi dengan pihak PLN guna memastikan sistem kelistrikan aman dan layak pakai.

Selain itu, kelalaian dalam penggunaan api juga berisiko tinggi menyebabkan kebakaran. Masyarakat diingatkan untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan kompor gas atau api terbuka, terutama saat meninggalkan rumah.

Selain fokus pada upaya pemadaman kebakaran, Damkar Kabupaten Bekasi juga aktif melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pencegahan kebakaran. Program ini dianggap penting karena sebagian besar kebakaran bisa dicegah jika masyarakat memiliki pengetahuan dasar mengenai langkah-langkah penanganan potensi bahaya kebakaran.

“Banyak hal sederhana yang sering kali tidak dipahami dengan benar oleh masyarakat, seperti penanganan kebocoran gas elpiji pada kompor. Ini menjadi fokus utama edukasi kami,” tambah Adeng Hudaya.

Saat ini, Damkar Kabupaten Bekasi mengoperasikan sebanyak 17 unit armada pemadam kebakaran yang tersebar di 9 Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD). Selain itu, pihaknya juga telah menjalin kerjasama dengan kawasan industri seperti Deltamas, guna memperkuat sistem penanggulangan kebakaran, baik di kawasan industri maupun di area perumahan.

“Kerja sama ini sangat penting, bukan hanya untuk aspek bisnis, tetapi juga untuk memastikan sistem keamanan kebakaran yang lebih efektif,” jelas Adeng Hudaya.

Berdasarkan data yang dimiliki Damkar Kabupaten Bekasi, sepanjang tahun 2024 tercatat sebanyak 447 kasus kebakaran yang ditangani, serta 477 tindakan penyelamatan dan evakuasi. Penanganan tersebut termasuk evakuasi sarang tawon dan penanganan hewan liar yang berpotensi membahayakan.

Adeng Hudaya juga menyampaikan bahwa Kecamatan Tambun Selatan merupakan wilayah yang paling rawan terjadi kebakaran, terutama di luar kawasan industri, karena minimnya pengawasan dan sistem keamanan yang ada.

“Kawasan industri umumnya telah memiliki sistem keamanan yang baik. Namun di luar kawasan tersebut, pengawasan cenderung lemah, sehingga potensi kebakaran jauh lebih tinggi,” pungkas Adeng Hudaya.

Damkar Kabupaten Bekasi mengajak seluruh lapisan masyarakat dan perusahaan untuk lebih peduli terhadap pencegahan kebakaran. Masyarakat diharapkan lebih waspada, sementara perusahaan bisa membantu dengan menyediakan fasilitas atau program pelatihan pencegahan kebakaran di lingkungan sekitar.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *