oleh

K-Pop Dance Competition & Edufair Meriahkan SMA Ananda Bekasi

BEKASI – Suasana halaman SMA Ananda Bekasi menjadi lebih hidup dan penuh warna pada Jumat (29/9/2023) ketika sekolah tersebut menyelenggarakan K-Pop Dance Competition & Edufair bertema Berama. Kegiatan ini merupakan inisiatif dari OSIS dalam rangka menunjukkan kreativitas siswa.

Para siswa saling unjuk kebolehan bakatnya dalam bidang seni tari modern yang mengkombinasikan tari tradisional.

“OSIS SMA Ananda tidak hanya mengundang partisipasi siswa internal, tetapi juga beberapa sekolah di Kota Bekasi yang memiliki ketertarikan dengan K-Pop. Hal ini sejalan dengan upaya untuk memperkaya budaya lokal melalui kreativitas siswa,” jelas Kepala SMA Ananda Bekasi, Drs. Nixson H. O, M.M.

Dalam Edufair, berbagai kampus  turut serta memberikan pelayanan informasi mengenai kelanjutan studi setelah lulus SMA. Nexon menyatakan harapannya bahwa kehadiran mereka dapat membantu siswa untuk lebih mengenal berbagai perguruan tinggi dan jurusan.

“Sebanyak 16 perguruan tinggi turut ambil bagian, terdiri dari 2 perguruan tinggi negeri dan 14 perguruan tinggi swasta,” jelasnya.

Nexon menekankan bahwa lulusan SMA Ananda memiliki potensi besar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, baik negeri maupun swasta.Terkait dengan lulusan sebelumnya, banyak siswa SMA Ananda Bekasi yang berhasil masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur undangan tanpa tes, jalur UTBK, dan jalur mandiri.

“Kalau lihat pengalaman pengalaman selama ini, ya hampir 95 persen murid itu melanjutkan ke perguruan tinggi baik negeri maupun swasta,” ucapnya.

Nexon menggarisbawahi bahwa kualitas sekolah bukan hanya dilihat dari jumlah siswa yang masuk perguruan tinggi, tetapi juga dari seberapa baik persentase siswa yang diterima.

Meski jumlah siswa yang berambisi masuk perguruan tinggi negeri terbatas, Nexon menyampaikan bahwa persentase diterima tinggi. Hal itu memberikan indikasi positif terkait kualitas pendidikan di SMA Ananda Bekasi

“Jumlah siswa yang ikut seleksi masuk perguruan tinggi  negeri jumlah sedikit, tapi kalau kita lihat dari persentasenya yang diterima tinggi. Karena yang ikut tes misalnya ada 30 yang lolos 25,” pungkasnya. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed