oleh

Kesbangpol dan FKUB Gelar Sosialisasi Majelis Umat Beragama

 

Kota Bekasi – Bertempat di Graha Wulan sari, Bekasi Selatan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bekasi bekerjasama dengan Kesbangpol Kota Bekasi menggelar sosialisasi Majelis Umat Beragama (MUB) kecamatan dan MUB kelurahan se-Kota Bekasi. Kegiatan kali ini mengusung tema “Meningkatkan kerja MUB kecamatan dan MUB kelurahan se- Kota Bekasi dalam rangka Kota Bekasi menjadi kota toleransi no 1 se- Indonesia”

Sosialisasi tersebut, dihadiri oleh Ketua FKUB Kota Bekasi, Abdul Manan beserta jajaran, Kepala Kesbangpol Kota Bekasi Nesan Sujana serta perwakilan dari Kejaksaan Negeri Kota Bekasi.

Adapun pembentukan MUB bertujuan agar bersinergi dengan Camat dan lurah untuk menciptakan kerukunan dan keharmonisan ditingkat wilayah setempat

Kepala Kesbangpol Kota Bekasi Nesan Sujana menyampaikan menjadi prioritas pemerintah untuk terus merajut keharmonisan dan terus menggaungkan toleransi untuk mewujudkan kota yang damai. Pentingnya menjaga harmonisasi di Kota Bekasi, kolaborasi dilakukan dari tingkat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bekasi hingga masyarakatnya.

“Pemerintah Kota Bekasi berharap pada tahun ini menjadi Kota Toleransi pertama, karena kita semua elemen terus merajut menjaga keharmonisan tersebut, tentunya kerjasama yang baik dan koordinasi yang kuat untuk mewujudkan harmonisasi tersebut” ungkap Nesan Sujana

Tentunya MUB dibentuk memiliki tugas yang penting di masyarakat yakni dalam hal mengenal budaya, kultur, dan sosial yang berada di Kota Bekasi. Juga berfungsi juga dalam pencegahan dini terhadap konflik- konflik yang terjadi di wilayah, membantu tugas camat dan lurah dalam mengkoordinasikan terciptanya hubungan yang harmonis antar umat beragama di wilayahnya.

Ditempat yang sama Ketua FKUB Abdul Manan menyampaikan Kota Bekasi merupakan kota yang heterogen dengan itu pemerintah terus memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi pemeluk agama yang ada, menjaga keharmonisan sesama anak bangsa. Dengan itu Kota Bekasi dapat meraih peringkat tiga sebagai Kota Toleran.

Selain menjaga kerukunan, menjaga lingkungan sekitar agar aman dan nyaman tanpa adanya perselisihan juga dibutuhkan kesadaran tinggi dari para warga.

“Agar terwujudnya lingkungan yang aman dan nyaman, perlu kesadaran tinggi untuk saling guyub, tidak membeda-bedakan, junjung tinggi toleransi, maka penting bagi kita semua untuk mempererat silaturahmi, sehingga dapat terbina hubungan yang baik tanpa perselisihan dan tanpa membeda-bedakan,” tutupnya. (EZ/HUMAS)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *