Pemerintah Kabupaten Bekasi berkomitmen untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan penyerapan tenaga kerja lokal. Sebagai bagian dari program 100 hari kerja, Wakil Bupati Bekasi, Asep Surya Atmaja, intensif melakukan roadshow ke berbagai perusahaan industri guna mendorong perekrutan ratusan hingga ribuan tenaga kerja lokal setiap bulannya.
Langkah ini merupakan strategi konkrit Pemkab Bekasi dalam menghubungkan kebutuhan industri dengan potensi sumber daya manusia yang ada di daerah. Asep Surya Atmaja menargetkan, pada Mei hingga Juni 2025, penyerapan tenaga kerja lokal akan meningkat menjadi 1.000 orang per bulan.
Roadshow Industri untuk Penyerapan Tenaga Kerja Lokal
Pada Rabu (23/4/2025), Asep Surya Atmaja mengunjungi dua perusahaan strategis, yaitu PT Jaya Refrigeration (Midea Indonesia) di Desa Wangunharja dan PT Matel Indonesia di kawasan industri Jababeka, Cikarang Utara. Kunjungan tersebut juga dihadiri oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi, Nur Hidayah Setyowati, dan tokoh masyarakat setempat.
“Alhamdulillah, hasil dialog dengan manajemen Midea sangat positif. Untuk bulan ini, sudah ada komitmen untuk menyerap sekitar 200 tenaga kerja lokal, bahkan jumlahnya berpotensi meningkat hingga 1.000 orang per bulan mulai Mei hingga Juni 2025,” ungkap Asep.
Menurutnya, pendekatan langsung ke lapangan jauh lebih efektif daripada hanya mengundang pihak perusahaan ke kantor. Melalui dialog langsung, pemerintah bisa memahami kebutuhan perusahaan dan menawarkan tenaga kerja yang sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan.
Fokus pada Kualitas SDM Lokal
Selain mendorong serapan tenaga kerja, Pemkab Bekasi juga menekankan pentingnya kesiapan sumber daya manusia lokal dalam hal keterampilan, etika, dan mental kerja. Asep menegaskan, pemerintah tidak hanya berfokus pada jumlah, tetapi juga kualitas tenaga kerja yang siap bekerja.
“Kita tidak ingin sekadar memasukkan orang ke dalam perusahaan. Tenaga kerja harus dipersiapkan dengan baik, mulai dari mental, disiplin, hingga karakter kerja. Kami ingin warga Bekasi menjadi tenaga kerja unggulan yang membanggakan daerahnya,” tegas Asep.
Pemkab Bekasi juga berupaya memanfaatkan potensi kawasan industri baru di Cibitung, yang diyakini dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan. Namun, Asep juga menekankan perlunya dukungan dari pemerintah pusat, khususnya dalam hal penyederhanaan proses perizinan dan analisis dampak lingkungan (Amdal).
Peningkatan Transparansi dan Penghargaan untuk Perusahaan
Plt. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi, Nur Hidayah Setyowati, menyatakan bahwa sejak 2023, pihaknya telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan untuk melaporkan lowongan pekerjaan secara terbuka kepada pemerintah daerah.
“Kami sedang membangun sistem transparansi dan penghargaan. Sejak tiga tahun terakhir, kami memberikan award kepada perusahaan yang aktif melaporkan informasi lowongan pekerjaan ke Dinas Ketenagakerjaan,” ujar Nur.
Penghargaan tahun ini akan ditingkatkan dengan pemberian plakat khusus bertanda tangan Bupati Bekasi. Selain itu, pihaknya juga tengah mengeksplorasi insentif tambahan, seperti relaksasi pajak, meskipun masih dalam tahap kajian.
Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja melalui Pelatihan
Untuk mendukung kualitas SDM lokal, Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi telah menyelenggarakan berbagai pelatihan dan sertifikasi keterampilan melalui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Balai Latihan Kerja (BLK). Program ini bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja lokal yang siap bersaing di pasar kerja.
“Kami tidak hanya fokus pada penyerapan tenaga kerja, tapi juga pemberdayaan dan pembekalan keterampilan. Kami ingin memastikan bahwa saat perusahaan membutuhkan tenaga kerja, kami sudah memiliki SDM yang siap disalurkan,” tambah Nur.
Sinergi dengan Industri untuk Mencapai Target Penyerapan Kerja
Dalam rangka meningkatkan seleksi tenaga kerja lokal, Dinas Ketenagakerjaan juga menambahkan kriteria lulusan sekolah di Kabupaten Bekasi sebagai pelengkap dari syarat domisili KTP Bekasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa tenaga kerja yang disalurkan tidak hanya berdomisili di Bekasi, tetapi juga memahami karakter daerah.
“Kami ingin tenaga kerja lokal benar-benar berasal dari Bekasi, baik dari segi tempat tinggal maupun latar belakang pendidikan,” jelas Nur.
Disnaker Kabupaten Bekasi juga menargetkan penyerapan minimal 500 tenaga kerja per bulan hingga diselenggarakannya Job Fair mendatang, sejalan dengan visi Bupati dan Wakil Bupati Bekasi untuk menciptakan Kabupaten Bekasi yang bangkit, maju, dan sejahtera.
Kesimpulan: Komitmen Pemkab Bekasi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Melalui berbagai langkah strategis yang tengah dilaksanakan, termasuk roadshow industri, peningkatan kualitas SDM, dan penghargaan kepada perusahaan yang melaporkan lowongan kerja, Pemerintah Kabupaten Bekasi menunjukkan keseriusannya dalam menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif dan berkelanjutan. Program roadshow yang digagas oleh Wakil Bupati Asep Surya Atmaja tidak hanya bertujuan untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja lokal, tetapi juga sebagai bentuk kebijakan yang berpihak pada masyarakat dan perkembangan ekonomi daerah.
Dengan berbagai langkah ini, Pemkab Bekasi berharap dapat mewujudkan Kabupaten Bekasi yang lebih maju, sejahtera, dan mampu bersaing dalam industri global.
Komentar