BEKASI TIMUR – SMA Ananda atau Ananda School Kota Bekasi ditetapkan menjadi Sekolah Penggerak angkatan kedua setelah melalui serangkaian seleksi yang berlangsung cukup panjang.
Kepala SMA Ananda Kota Bekasi, Drs. Nixson H.O, M.M. menjelaskan penunjukan SMA Ananda sebagai Sekolah Penggerak melalui seleksi yang cukup panjang. Ini merupakan prestasi yang sangat dihargai oleh sekolah, mengingat betapa pentingnya inovasi dalam dunia pendidikan.
“Kalaupun menurut sebagian orang itu bukan prestasi, tapi kalau menurut kita semua prestasi karena perjuangannya,” ujarnya.
SMA Ananda melihat pentingnya inovasi dalam dunia pendidikan, terutama dalam konteks Kurikulum Merdeka. Pihak sekolah percaya bahwa untuk mencapai tingkat Sekolah Penggerak, harus mampu memberikan pelayanan yang lebih unggul daripada sekolah negeri atau sekolah swasta lainnya.
Ia menjelaskan bahwa pengajaran berpusat pada siswa menjadi fokus utama dalam Kurikulum Merdeka. Guru bukan hanya sekadar memberikan materi, tetapi juga harus memahami potensi unik setiap siswa.
“Kalau di Kurikulum Merdeka itu harus ada proses pembelajaran yang berpusat pada anak, artinya harus memanusiakan anak itu sesuai dengan potensinya,” tuturnya.
Untuk mencapai hal tersebut, SMA Ananda telah melakukan tes IQ, tes gaya belajar, dan talent mapping untuk mengidentifikasi kemampuan dan minat siswa. Hasil dari tes ini membantu dalam pemilihan mata pelajaran yang sesuai dengan cita-cita dan potensi siswa.
“Di Kurikulum Merdeka kita nggak bisa menyamakan si A, B, C, D. Maka di situlah muncul pembelajaran berdiferensiasi yakni mengenali kemampuan dan sifat-sifat unik dari setiap siswa melalui tes diagnostik pada tahap awal,” tuturnya.
Selain itu, sekolah juga mendorong proyek-proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), di mana siswa mengambil inisiatif untuk memahami dan mengatasi masalah di sekitar mereka. Proyek-proyek ini mengajarkan siswa untuk berpikir kritis, bertanggung jawab, dan berkembang dalam berbagai disiplin ilmu.
Melibatkan orangtua dalam proses pembelajaran juga menjadi bagian penting dari pendekatan pendidikan SMA Ananda. Orangtua diundang untuk menjadi narasumber dalam mata pelajaran yang sesuai dengan profesinya, sehingga siswa dapat melihat relevansi dari materi pelajaran dengan dunia nyata.
“Ini membantu siswa untuk lebih memahami dan mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh,” ucapnya.
Dengan semua upaya ini, SMA Ananda telah mencapai perubahan yang signifikan dalam proses pembelajaran dan perkembangan siswa. Mereka merasa lebih dewasa, mampu berpikir kritis, dan bertanggung jawab.
Kurikulum Merdeka dan proyek P5 memberikan ruang yang lebih luas untuk pengembangan siswa, menciptakan lulusan yang memiliki profil pelajar yang lebih memuaskan sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila yang mereka junjung tinggi. (*)
Komentar