Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, telah meluncurkan program besar-besaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini. Program ini mencakup revitalisasi dan digitalisasi pendidikan di 10.444 sekolah dasar dan menengah se-Indonesia.
Menurut Anggita Herawati, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, “Untuk percontohan akan kita mulai untuk dua sekolah, yakni sekolah dasar di Bogor dan Bekasi, SDN IV Pedurenan karena pertimbangan kedekatan jarak dengan DKI.” Revitalisasi ini akan mencakup perbaikan fisik, sarana, dan prasarana sekolah dengan menggunakan dana alokasi khusus dari Kementerian Pendidikan.
Selain revitalisasi, Kementerian juga akan menggelontorkan dana untuk digitalisasi sekolah dasar dan menengah. Anggita menambahkan bahwa digitalisasi ini akan diperuntukkan untuk jaringan internet sekolah, laptop, dan layar besar bagi siswa, serta menjadi langkah awal pengenalan AI pada siswa sekolah.
Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya pendidikan dalam pembangunan bangsa. “Tidak mungkin kita bisa maju tanpa ditopang dunia pendidikan yang layak, maju, dan memadai bagi anak-anak kita,” ujarnya. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak panjang pada kebijakan pendidikan dan membangun manusia Indonesia seutuhnya melalui anak-anak masa depan bangsa.
Total dana yang akan digelontorkan untuk program ini adalah Rp 16,9 triliun untuk revitalisasi dan Rp 2 triliun untuk digitalisasi. Alokasi biaya pendidikan di atas 22% dari APBN ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah pemerintahan Indonesia.
Dengan program ini, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia untuk mencapai potensi mereka.
Komentar