oleh

Refleksi Hari Pendidikan Nasional 2024

Oleh: Drs. H. Ayung Sardi Dauly, M.M.
Praktisi & Pemerhati Pendidikan
Sekretaris BMPS Kota Bekasi

Bekasi – Setiap tahun, kita memperingati Hari Pendidikan Nasional pada tanggal 2 Mei secara seremonial. Namun, hakekat dan tujuan pendidikan yang diamanatkan oleh Undang-Undang belum tercapai dan jauh dari harapan.

Sangat memilukan, dulu Malaysia belajar dari Indonesia, namun saat ini pendidikan Indonesia jauh tertinggal dari Malaysia. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya Master Plan yang mengacu pada pencapaian tujuan pendidikan sesuai UUD, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Saat ini, jauh dari kata cerdas karena pemerintah sibuk mengutak-atik kurikulum setiap kali terjadi pergantian pemerintahan, dan terkesan pendidikan dijadikan kelinci percobaan atas kebijakan yang dibuat. Jika tidak berhasil, maka dilakukan revisi atau ganti baru lagi.

Dalam Kurikulum Merdeka, seolah-olah guru diberi kebebasan untuk merancang kurikulum, namun sejatinya seperti main layang-layang yang dibiarkan terbang tinggi, namun talinya tetap dipegang dan dikendalikan. Sehingga hasil yang dicapai hanya berupa portofolio dan pameran hasil karya yang dipajang tanpa memiliki makna dan hasil yang aktual.

Pemerintah seharusnya duduk bersama dengan stakeholder pendidikan yang ada guna merancang Master Plan Pendidikan mulai dari tingkat daerah sampai tingkat pusat guna merancang tujuan Indonesia Emas 2045.

Pemerintah jangan merasa bisa sendiri, karena perjalanan selama ini banyak kegagalan yang terjadi akibat perubahan kebijakan pendidikan yang dilakukan tanpa studi yang komprehensif.

Dari tahun 2024 hingga 2045, tersisa 21 tahun lagi menuju Indonesia Emas, masih ada kesempatan untuk mempersiapkan dan memperbaiki kekeliruan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed